12 Januari 2008

Kota Madinatul Iman ( Visi 2028 )

Visi : Mewujudkan Balikpapan sebagai Madinatul Iman, yaitu kota berperadaban maju dan modern, hidup sejahtera dunia dan akhirat dalam nuansa kota yang bersih, indah, aman, dan nyaman.

Misi :

1. Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, dan beramal shaleh.

2. Mewujudkan masyarakat yang taat hukum, bermoral, dan berakhlak mulia.

3. Membangun masyarakat yang berprestasi, inovatif, dan mandiri.

4. Membangun tatanan ekonomi yang berorientasi kesejahteraan rakyat.

5.Menciptakan sistem pelayanan publik yang berdaya saing tinggi dalam percaturan global.

Strategi :

Menjalankan amanah ( amar ma’ruf nahi mungkar ) dengan :

1. Menegakkan GCG ( Good Corporate Governance ).

2. Menanamkan perilaku S 5 ( senyum, salam, sapa, sopan, dan santun ).

Ciri Kota Madinatul Iman :

1. Penduduk yang agamis dan berakhlak mulia.

2. Hukum ditegakkan dengan adil dan bijaksana.

3. Pendidikan masyarakat relatif tinggi.

4. Masyarakat berpenghasilan tinggi minimal US $ 3.000,00.

5. Kota dengan fasilitas modern, indah, dan tertata baik.

Kredo :

Balikpapan Kota BERIMAN ( Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman ).

BERSIH sampai ke hati, INDAH dengan akhlak mulia, AMAN untuk semua, NYAMAN di dunia nyaman di akhirat.

Balikpapan : Kubangun, Kujaga, Kubela

Kubangun dengan amal, Kujaga dengan iman, Kubela dengan doa.

Sinopsis Madinatul Iman :

Konsep Madinatul Iman diformulasikan dari tatanan kehidupan masyarakat ideal, atau dikenal dengan istilah Masyarakat Madani yang mengacu pada masyarakat kota Madinah yang dibentuk oleh Rasulullah SAW. Masyarakat Madani adalah masyarakat berperadaban atau civil society yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.

Masyarakat Madaniah adalah masyarakat ideal yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW yang diturunkan oleh Allah SWT untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan bathin. Sejarah telah membuktikan bahwa dari kota Madinahlah munculnya reformasi peradaban yang membebaskan manusia kepada cahaya keagungan Islam :

1.Tatanan spiritual, yaitu tatanan yang mengatur hubungan vertikal hamba dan sang pencipta Allah SWT atau hablum minallah yang bersumber dari tauhid. Masyarakat Madani mendorong manusia untuk menjadikan Allah SWT sebagai landasan motivasi dan tujuan dari seluruh aktifitas kehidupan.

2.Tatanan moral, yaitu tatanan yang mengatur batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan yang bersumber dari nilai-nilai taqwa. Masyarakat Madani mendorong manusia untuk menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar untuk mengendalikan masyarakat agar tidak terjerumus pada kemaksiatan dan kesia-siaan.

3.Tatanan sosial, yaitu tatanan yang mengatur hubungan dengan sesama manusia atau hablum minannas yang bersumber dari nilai ukhuwah. Masyarakat Madani mendorong manusia untuk selalu menjaga silaturahim atau hubungan baik dengan sesama manusia.

4.Tatanan ekonomi, yaitu tatanan yang mengatur kehidupan ekonomi yang bertumpu pada nilai-nilai keadilan, masyarakat Madani mendorong manusia untuk mengembangkan potensi ekonomi ummat yang didasari kejujuran dan kepercayaan.

5.Tatanan politik pemerintah, yaitu tatanan yang mengatur politik dan pemerintahan yang bersumber dari nilai musyawarah. Masyarakat Madani mendorong partispasi setiap warga untuk menjaga kehidupan masyarakat.

Kelima pondasi Masyarakat Madani tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dilaksanakan secara terpadu dan tidak boleh dipisahkan. Kehancuran peradaban terjadi ketika tanpa sadar masyarakat mengadopsi paham liberalisme yakni paham yang memisahkan tatanan spiritual dan moral di satu pihak dari sistem sosial , tatanan ekonomi, dan sistem politik pemerintahan.

Kredo Balikpapan Kota BERIMAN ( Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman ) seyogianya tidak dimaknai sebatas akronim Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman yang berdimensi fisik semata, tetapi perlu pula dimaknai dengan pengertian beriman yang hakiki yang berdimensi moralitas dan spritualitas.

Pemaknaan Kota BERIMAN sebagai Madinatul Iman adalah pengayaan dan penyempurnaan tata nilai bersih, indah, aman, dan nyaman dengan sentuhan rohaniah. Dengan demikian maka kebersihan sekaligus bermakna kesucian, kejujuran dan kebenaran yang menjadi sikap dasar warga kota. Keindahan juga bermakna harmoni, kebersamaan dan tolong menolong yang tercermin dalam perilaku dan kebiasaan. Keamanan bermakna persaudaraan, toleransi dan tenggang rasa sesama warga yang bersfat lintas agama, suku, dan bahasa. Kenyamanan sekaligus bermakna kenikmatan ibadah dan kekhusukan doa memohon kebaikan, keberkahan, dan ampun kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar: