25 Maret 2008

Kawasan Industri Kariangau

A. Latar Belakang
Balikpapan adalah suatu kawasan yang stabil dan aman, tidak tersentuh oleh kerusuhan seperti yang dialami beberapa kawasan di Indonesia, atau beberapa tempat di Kalimantan Timur. Sebagai suatu kawasan yang menjadi melting pot, Balikpapan memiliki pluralisme dan toleransi yang kuat. Hal ini merupakan asset dalam pengembangan Balikpapan di masa mendatang sebagai salah satu dari delapan kota strategis di Indonesia.

Balikpapan dengan bandara dan pelabuhan internasionalnya merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur. Lokasi geografis yang strategis memungkinkan Balikpapan berperan sebagai simpul perdagangan kawasan timur Indonesia dan kawasan Pasifik. Sebagai salah satu kota dalam lingkup East ASEAN Growth Area, Balikpapan dipercaya untuk berperan sebagai pelabuhan internasional kawasan pembangunan tersebut.

Adapun negara tujuan ekspor non migas pada tahun 2003, sebagai berikut :

Untuk mendukung hal tersebut salah satu yang dianggap penting dan mendesak untuk dibangun adalah kawasan khusus untuk kegiatan kegiatan perindustrian KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU dengan pelabuahan internasionalnya. Balikpapan International Container Terminal adalah masa depan Balikpapan. Kawasan Industri Kariangau bukan hanya sekedar kawasan industri, tetapi merupakan kota baru yang akan menjadi generator pendorong pembangunan Balikpapan ke depan.

B. Pengelola Kawasan, Fasilitas, dan Pelayanan
Kawasan Industri Kariangau ( KIK ) dikelola oleh PT Kawasan Industri Kariangau yang merupakan perusahaan milik Pemerintah Kota Balikpapan. Di kawasan KIK ini akan disediakan fasilitas, sarana dan prasarana dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan sosial, sehingga kawasan ini akan berkembang dengan baik menjadi kota sebagaimana yang diharapkan.

Beberapa fasilitas yang akan disediakan :
1. Perumahan ( rumah tinggal, villa, dan apartemen ).
2. Pujasera untuk karyawan industri pada setiap sub kawasan.
3. Mini market pada setiap sub pusat pelayanan.
4. Restoran.
5. Bank.
6. Kantor Bea dan Cukai.
7. Sentral telepon otomat.
8. Pendidikan dan pelatihan ( dari TK sampai SMA, SMK, dan BLK ).
9· Rekreasi dan hiburan ( hotel, golf, and country, pub, gedung serba guna, taman, dan tempat bermain ).
10. Lain-lain ( tempat ibadah, telepon umum, halte angkutan umum ).
11. Pelayanan ( pelayanan ekspor impor, lisensi dan perijinan, pelayanan ketenagakerjaan ).

C. Lokasi
1. 60 menit dari Sepinggan Airport.
2. 45 menit dari pusat Kota Balikpapan, jalan arteri Balikpapan – Samarinda di KM 12,5.
3. 15 menit dengan speedboat dari Pelabuhan Kampung Baru Balikpapan.
4. Terletak di tepi jalan arteri regional Balikpapan menuju jembatan penyeberangan Teluk Balikpapan.

D. Utilitis dan Infrastruktur
1. Listrik.
2. Telekomunikasi.
3. Air bersih.
4. Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ).
5. Pemadam kebakaran.
6. Perlindungan terhadap petir.
7. Gas alam.
8. Pengontrolan polusi.
9. Jalan kawasan, baik jalan arteri maupun sekunder.
10. Balikpapan International Cargo Terminal ( BICT ) :
a. 3 dermaga untuk kapal 5.000 DWT dengan panjang keseluruhan 390 meter dan kedalaman perairan dermaga 12 meter.
b. Kawasan pendukung dan pergudangan mencapai luas 180.000 meter per segi.
c. Berth dredging dan turning basin dengan kedalaman 12 meter.

Kondisi Kota Balikpapan

I. Geografi :
Kota Balikpapan dengan luas 503,30 kilometer persegi mempunyai lima wilayah kecamatan, masing-masing: Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, Balikpapan Tengah, Balikpapan Selatan, dan Balikpapan Timur.

Menurut letak geografisnya Kota Balikpapan antara 116,6’ Bujur Timur dan 117,0’ Lintang Utara dan 1,5’ Lintang Selatan. Sedangkan perbatasan untuk sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah selatan berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Jumlah penduduk Kota Balikpapan sampai dengan Desember 2004 tercatat sebanyak 540.464 jiwa dengan jumlah rumah tangga 144.647 kepala keluarga, yang terdiri dari : KK WNI 137.512, KK WNA 36, KK WNI sementara 6.609, dan KK WNA sementara 490, dengan kepadatan penduduk sebesar 1.073 jiwa per kilometer persegi.

Wilayah Kota Balikpapan berdasarkan kemiringan dan ketinggian dari permukaan laut sangat beragam, dari ketinggian 0 meter di wilayah pantai sampai wilayah berbukit dengan ketinggian 100 meter dari permukaan laut.

A. Iklim
Balikpapan beriklim tropis, mempunyai musim yang hamper sama dengan wilayah yang ada di Kalimantan Timur pada umumnya, yaitu adanya musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan November sampai bulan April. Keadaan ini berlangsung terus setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan pada bulan-bulan tertentu. Selain itu, karena letaknya di daerah khatulistiwa maka iklim di Kalimantan Timur juga dipengaruhi oleh angin musson barat pada bulan November – April dan musson timur pada bulan Mei – Oktober. Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di Balikpapan terkadang tidak menentu, pada bulan-bulan tertentu adalah musim penghujan, tetapi tidak terjadi pada sebaliknya.

B. Suhu dan Kelembaban
Sebagaimana biasanya bahwa suhu di suatu tempat sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum daerah Balikpapan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun berkisar 20° celcius sampai dengan 34,4°. Selain itu sebagai daerah beriklim tropis, Balikpapan mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 85 – 89 % sampai dengan 8.00 knot.

C. Topografi
Keadaan geografis Kota Balikpapan adalah 85 % merupakan daerah berbukit dengan kemiringan 15 – 40 % dan daerah datar 15 % dengan kemiringan 0 40 %, sedangkan elevasi Kota Balikpapan berada pada ketinggian 0 – 100 meter DPL. Adapun strukrur tanah di Kota Balikpapan ini terdiri atas tanah podsolik merah kuning, tanah alluvial, dan pasir kwarsa.

II. Demografi :
Keadaan penyebaran penduduk di Kota Balikpapan adalah merupakan konsentrasi pada kawasan perdagangan, kawasan pantai dan pertanian, selebihnya adalah kawasan kosong.

Adapun gambaran umum per wilayah sebagai berikut :

1.Wilayah Kecamatan Balikpapan Timur
Luas 132,12 km², jumlah penduduk 50.156 jiwa, kepadatan 379 jiwa.

2.Wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan
Luas 47,95 km², jumlah penduduk 188.317 jiwa, kepadatan 3.927 jiwa.

3.Wilayah Kecamatan Balikpapan Tengah
Luas 11,07 km², jumlah penduduk 114,548 jiwa, kepadatan 10.347 jiwa.

4.Wilayah Kecamatan Balikpapan Utara
Luas 132,17 km² jumlah penduduk 101.539 jiwa, kepadatan 768 jiwa.

5.Wilayah Kecamatan Balikpapan Timur
Luas 179,95 km², jumlah penduduk 85.904 jiwa, kepadatan 477 jiwa.

Jumlah / luas 503,31 km², jumlah penduduk 540.464 jiwa.

III. Indikator Ekonomi :
Perkembangan Industri Kecil, Menengah, dan Perdagangan

Secara khusus pada sektor perdagangan dan industri :
1. Sektor Perdagangan
Skala kecil, jumlah 6.598, investasi Rp 155.560.081.386,00.
Skala menengah, jumlah 1.709, investasi Rp 116.663.590.200,00.

2.Sektor Industri
Skala kecil, jumlah 2.985, investasi Rp 91.358.593.776,00.
Skala menengah, jumlah 38, investasi Rp 15.879.555.117,00.

Jumlah skala kecil : 9.583, investasi Rp 246.918.675.162,00.
Jumlah skala menengah : 1.767, investasi Rp 132.543.145.317,00.

IV. Perkembangan ke Depan Kota Balikpapan
Sebagai Kota Industri, Perdagangan, Jasa, dan Pariwisata, maka ke depan pembangunan Kota Balikpapan diarahkan menjadi tiga zona pengembangan.

A. Zona Satu
Untuk mengembangkan Zona Satu meliputi wilayah Kecamatan Balikpapan Timur, diarahkan untuk pengembangan : PARIWISATA, PERTANIAN RAKYAT, PERKEBUNAN, dan PERIKANAN.

B. Zona Dua
Untuk pengembangan Zona Dua meliputi wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Tengah, dan sebagian Kecamatan Balikpapan Utara, diarahkan untuk pengembangan : PERDAGANGAN, JASA, PERMUKIMAN, dan sebagian Kacamatan Balikpapan Selatan sekaligus sebagai DOWN TOWN.

C. Zona Tiga
Untuk pengembangan Zona Tiga meliputi wilayah Kecamatan Balikpapan Barat dan sebagian Kecamatan Balikpapan Utara, diarahkan untuk pengembangan : INDUSTRI, KONSEVASI HUTAN, JASA, dan PERMUKIMAN.