25 Maret 2008

Kawasan Industri Kariangau

A. Latar Belakang
Balikpapan adalah suatu kawasan yang stabil dan aman, tidak tersentuh oleh kerusuhan seperti yang dialami beberapa kawasan di Indonesia, atau beberapa tempat di Kalimantan Timur. Sebagai suatu kawasan yang menjadi melting pot, Balikpapan memiliki pluralisme dan toleransi yang kuat. Hal ini merupakan asset dalam pengembangan Balikpapan di masa mendatang sebagai salah satu dari delapan kota strategis di Indonesia.

Balikpapan dengan bandara dan pelabuhan internasionalnya merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur. Lokasi geografis yang strategis memungkinkan Balikpapan berperan sebagai simpul perdagangan kawasan timur Indonesia dan kawasan Pasifik. Sebagai salah satu kota dalam lingkup East ASEAN Growth Area, Balikpapan dipercaya untuk berperan sebagai pelabuhan internasional kawasan pembangunan tersebut.

Adapun negara tujuan ekspor non migas pada tahun 2003, sebagai berikut :

Untuk mendukung hal tersebut salah satu yang dianggap penting dan mendesak untuk dibangun adalah kawasan khusus untuk kegiatan kegiatan perindustrian KAWASAN INDUSTRI KARIANGAU dengan pelabuahan internasionalnya. Balikpapan International Container Terminal adalah masa depan Balikpapan. Kawasan Industri Kariangau bukan hanya sekedar kawasan industri, tetapi merupakan kota baru yang akan menjadi generator pendorong pembangunan Balikpapan ke depan.

B. Pengelola Kawasan, Fasilitas, dan Pelayanan
Kawasan Industri Kariangau ( KIK ) dikelola oleh PT Kawasan Industri Kariangau yang merupakan perusahaan milik Pemerintah Kota Balikpapan. Di kawasan KIK ini akan disediakan fasilitas, sarana dan prasarana dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan sosial, sehingga kawasan ini akan berkembang dengan baik menjadi kota sebagaimana yang diharapkan.

Beberapa fasilitas yang akan disediakan :
1. Perumahan ( rumah tinggal, villa, dan apartemen ).
2. Pujasera untuk karyawan industri pada setiap sub kawasan.
3. Mini market pada setiap sub pusat pelayanan.
4. Restoran.
5. Bank.
6. Kantor Bea dan Cukai.
7. Sentral telepon otomat.
8. Pendidikan dan pelatihan ( dari TK sampai SMA, SMK, dan BLK ).
9· Rekreasi dan hiburan ( hotel, golf, and country, pub, gedung serba guna, taman, dan tempat bermain ).
10. Lain-lain ( tempat ibadah, telepon umum, halte angkutan umum ).
11. Pelayanan ( pelayanan ekspor impor, lisensi dan perijinan, pelayanan ketenagakerjaan ).

C. Lokasi
1. 60 menit dari Sepinggan Airport.
2. 45 menit dari pusat Kota Balikpapan, jalan arteri Balikpapan – Samarinda di KM 12,5.
3. 15 menit dengan speedboat dari Pelabuhan Kampung Baru Balikpapan.
4. Terletak di tepi jalan arteri regional Balikpapan menuju jembatan penyeberangan Teluk Balikpapan.

D. Utilitis dan Infrastruktur
1. Listrik.
2. Telekomunikasi.
3. Air bersih.
4. Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ).
5. Pemadam kebakaran.
6. Perlindungan terhadap petir.
7. Gas alam.
8. Pengontrolan polusi.
9. Jalan kawasan, baik jalan arteri maupun sekunder.
10. Balikpapan International Cargo Terminal ( BICT ) :
a. 3 dermaga untuk kapal 5.000 DWT dengan panjang keseluruhan 390 meter dan kedalaman perairan dermaga 12 meter.
b. Kawasan pendukung dan pergudangan mencapai luas 180.000 meter per segi.
c. Berth dredging dan turning basin dengan kedalaman 12 meter.

Kondisi Kota Balikpapan

I. Geografi :
Kota Balikpapan dengan luas 503,30 kilometer persegi mempunyai lima wilayah kecamatan, masing-masing: Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, Balikpapan Tengah, Balikpapan Selatan, dan Balikpapan Timur.

Menurut letak geografisnya Kota Balikpapan antara 116,6’ Bujur Timur dan 117,0’ Lintang Utara dan 1,5’ Lintang Selatan. Sedangkan perbatasan untuk sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah selatan berbatasan dengan Selat Makassar, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Jumlah penduduk Kota Balikpapan sampai dengan Desember 2004 tercatat sebanyak 540.464 jiwa dengan jumlah rumah tangga 144.647 kepala keluarga, yang terdiri dari : KK WNI 137.512, KK WNA 36, KK WNI sementara 6.609, dan KK WNA sementara 490, dengan kepadatan penduduk sebesar 1.073 jiwa per kilometer persegi.

Wilayah Kota Balikpapan berdasarkan kemiringan dan ketinggian dari permukaan laut sangat beragam, dari ketinggian 0 meter di wilayah pantai sampai wilayah berbukit dengan ketinggian 100 meter dari permukaan laut.

A. Iklim
Balikpapan beriklim tropis, mempunyai musim yang hamper sama dengan wilayah yang ada di Kalimantan Timur pada umumnya, yaitu adanya musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan November sampai bulan April. Keadaan ini berlangsung terus setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan pada bulan-bulan tertentu. Selain itu, karena letaknya di daerah khatulistiwa maka iklim di Kalimantan Timur juga dipengaruhi oleh angin musson barat pada bulan November – April dan musson timur pada bulan Mei – Oktober. Namun dalam tahun-tahun terakhir ini, keadaan musim di Balikpapan terkadang tidak menentu, pada bulan-bulan tertentu adalah musim penghujan, tetapi tidak terjadi pada sebaliknya.

B. Suhu dan Kelembaban
Sebagaimana biasanya bahwa suhu di suatu tempat sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Secara umum daerah Balikpapan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun berkisar 20° celcius sampai dengan 34,4°. Selain itu sebagai daerah beriklim tropis, Balikpapan mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara 85 – 89 % sampai dengan 8.00 knot.

C. Topografi
Keadaan geografis Kota Balikpapan adalah 85 % merupakan daerah berbukit dengan kemiringan 15 – 40 % dan daerah datar 15 % dengan kemiringan 0 40 %, sedangkan elevasi Kota Balikpapan berada pada ketinggian 0 – 100 meter DPL. Adapun strukrur tanah di Kota Balikpapan ini terdiri atas tanah podsolik merah kuning, tanah alluvial, dan pasir kwarsa.

II. Demografi :
Keadaan penyebaran penduduk di Kota Balikpapan adalah merupakan konsentrasi pada kawasan perdagangan, kawasan pantai dan pertanian, selebihnya adalah kawasan kosong.

Adapun gambaran umum per wilayah sebagai berikut :

1.Wilayah Kecamatan Balikpapan Timur
Luas 132,12 km², jumlah penduduk 50.156 jiwa, kepadatan 379 jiwa.

2.Wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan
Luas 47,95 km², jumlah penduduk 188.317 jiwa, kepadatan 3.927 jiwa.

3.Wilayah Kecamatan Balikpapan Tengah
Luas 11,07 km², jumlah penduduk 114,548 jiwa, kepadatan 10.347 jiwa.

4.Wilayah Kecamatan Balikpapan Utara
Luas 132,17 km² jumlah penduduk 101.539 jiwa, kepadatan 768 jiwa.

5.Wilayah Kecamatan Balikpapan Timur
Luas 179,95 km², jumlah penduduk 85.904 jiwa, kepadatan 477 jiwa.

Jumlah / luas 503,31 km², jumlah penduduk 540.464 jiwa.

III. Indikator Ekonomi :
Perkembangan Industri Kecil, Menengah, dan Perdagangan

Secara khusus pada sektor perdagangan dan industri :
1. Sektor Perdagangan
Skala kecil, jumlah 6.598, investasi Rp 155.560.081.386,00.
Skala menengah, jumlah 1.709, investasi Rp 116.663.590.200,00.

2.Sektor Industri
Skala kecil, jumlah 2.985, investasi Rp 91.358.593.776,00.
Skala menengah, jumlah 38, investasi Rp 15.879.555.117,00.

Jumlah skala kecil : 9.583, investasi Rp 246.918.675.162,00.
Jumlah skala menengah : 1.767, investasi Rp 132.543.145.317,00.

IV. Perkembangan ke Depan Kota Balikpapan
Sebagai Kota Industri, Perdagangan, Jasa, dan Pariwisata, maka ke depan pembangunan Kota Balikpapan diarahkan menjadi tiga zona pengembangan.

A. Zona Satu
Untuk mengembangkan Zona Satu meliputi wilayah Kecamatan Balikpapan Timur, diarahkan untuk pengembangan : PARIWISATA, PERTANIAN RAKYAT, PERKEBUNAN, dan PERIKANAN.

B. Zona Dua
Untuk pengembangan Zona Dua meliputi wilayah Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Tengah, dan sebagian Kecamatan Balikpapan Utara, diarahkan untuk pengembangan : PERDAGANGAN, JASA, PERMUKIMAN, dan sebagian Kacamatan Balikpapan Selatan sekaligus sebagai DOWN TOWN.

C. Zona Tiga
Untuk pengembangan Zona Tiga meliputi wilayah Kecamatan Balikpapan Barat dan sebagian Kecamatan Balikpapan Utara, diarahkan untuk pengembangan : INDUSTRI, KONSEVASI HUTAN, JASA, dan PERMUKIMAN.

12 Januari 2008

Sejarah Singkat KOTA BALIKPAPAN

A. Penduduk Asli

Dalam sejarah keberadaan Kota Balikpapan jauh sebelum ditemukan sumur minyak di kawasan teluk ( saat ini disebut Teluk Balikpapan ) oleh warga Belanda yang disebut sumur minyak Mathilda, telah ada penduduk yang mendiami kawasan pantai Teluk Balikpapan disebut “Suku Balik” yang berdiam di sekitar daerah kampung “ Sepaku” dan “ Pemaluan”, yang sekarang masuk di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dalam perkembangan generasi suku Balik diketahui adalah “Dode” sebagai kepala suku Kampung Nenang Besar yang juga saat ini masuk di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan keturunan berikutnya adalah keturunan campuran antara Paser dan suku Banjar.

B. Asal Usul Nama Balikpapan

1. Versi Pertama

Pada saat Kerajaan Kutai Kartanegara akan membangun istana baru di sekitar di Kutai Lama, kepada penduduk di sekitar Teluk Balikpapan, diminta untuk mengirim sumbangan papan sebanyak 1.000 keping dan pada saat pengiriman papan tersebut, ada papan yang tercecer kurang lebih 10 keping. Sementara perahu yang membawa papan tersebut sudah tiba di tempat tujuan, dan oleh penduduk setempat, mereka saling berteriak dengan kata-kata “ Balikpapan Tu”, dan wilayah di sekitar teluk tersebut kemudian disebut “ Balikpapan.”

2. Versi Kedua

Dalam cerita yang berkembang di masyarakat seputar pesisir pantai teluk ( yang kemudian disebut Teluk Balikpapan ) adalah Suku Balik, keturunan dari kakek dan nenek Kayun Kuleng dan Papan Ayun, dan keturunan tersebut akhirnya disebut Kuleng Papan yang artinya Balikpapan, karena dalam bahasa Paser, Kuleng artinya Balik.

3. Versi Ketiga

Dalam sejarah Kerajaan Paser, yang terdiri dari beberapa kerajaan kecil, dan salah satu dari kerajaan kecil yang membawahi sebagian kawasan Teluk ( yang kelak disebut Teluk Balikpapan ) mendapat serangan dari kerajaan lain. Karena terdesak oleh musuh maka sang raja yang memiliki seorang bayi putri dan tidak ingin kalau putrinya tersebut jatuh ke tangan musuh, maka sang raja mengikat putrinya tersebut di sebuah papan, dan dilarutkan ke pantai ( di laut ), dengan dorongan ombak dan arus, papan tersebut terbalik dan terbawa sampai ke kawasan teluk dan dilihat oleh penduduk setempat. Secara spontan pendudk tersebut berteriak “Balikpapan Tu” dan tepat di balik papan tersebut terdapat seorang putri yang bernama Putri Petung. Sejak itulah di tempat putri tersebut ditemukan dinamakan “Balikpapan”.

C. Penetapan Hari Jadi Kota Balikpapan

Dalam tahun 1984 atau tepatnya 1 Desember 1984, telah dilaksanakan suatu seminar sejarah, yang bertujuan menggali berbagai sejarah dan cerita keberadaan Kota Balikpapan.

Dari berbagai peristiwa itu, dalam seminar sejarah tersebut ada pengeboran minyak pertama di pantai sekitar Teluk Balikpapan sebagai bagian dari realisasi pasal-pasal kerja sama antara J.H. Menten dengan Mr. Adam dari Firma Samuel & Co, dan pengeboran itu dilakukan pada tanggal 10 Februari 1897, dan dari seminar sejarah tersebut disepakati bahwa Hari jadi Kota Balikpapan adalah tanggal 10 Februari 1897.

Kota Madinatul Iman ( Visi 2028 )

Visi : Mewujudkan Balikpapan sebagai Madinatul Iman, yaitu kota berperadaban maju dan modern, hidup sejahtera dunia dan akhirat dalam nuansa kota yang bersih, indah, aman, dan nyaman.

Misi :

1. Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertaqwa, dan beramal shaleh.

2. Mewujudkan masyarakat yang taat hukum, bermoral, dan berakhlak mulia.

3. Membangun masyarakat yang berprestasi, inovatif, dan mandiri.

4. Membangun tatanan ekonomi yang berorientasi kesejahteraan rakyat.

5.Menciptakan sistem pelayanan publik yang berdaya saing tinggi dalam percaturan global.

Strategi :

Menjalankan amanah ( amar ma’ruf nahi mungkar ) dengan :

1. Menegakkan GCG ( Good Corporate Governance ).

2. Menanamkan perilaku S 5 ( senyum, salam, sapa, sopan, dan santun ).

Ciri Kota Madinatul Iman :

1. Penduduk yang agamis dan berakhlak mulia.

2. Hukum ditegakkan dengan adil dan bijaksana.

3. Pendidikan masyarakat relatif tinggi.

4. Masyarakat berpenghasilan tinggi minimal US $ 3.000,00.

5. Kota dengan fasilitas modern, indah, dan tertata baik.

Kredo :

Balikpapan Kota BERIMAN ( Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman ).

BERSIH sampai ke hati, INDAH dengan akhlak mulia, AMAN untuk semua, NYAMAN di dunia nyaman di akhirat.

Balikpapan : Kubangun, Kujaga, Kubela

Kubangun dengan amal, Kujaga dengan iman, Kubela dengan doa.

Sinopsis Madinatul Iman :

Konsep Madinatul Iman diformulasikan dari tatanan kehidupan masyarakat ideal, atau dikenal dengan istilah Masyarakat Madani yang mengacu pada masyarakat kota Madinah yang dibentuk oleh Rasulullah SAW. Masyarakat Madani adalah masyarakat berperadaban atau civil society yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.

Masyarakat Madaniah adalah masyarakat ideal yang bersumber dari Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW yang diturunkan oleh Allah SWT untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan bathin. Sejarah telah membuktikan bahwa dari kota Madinahlah munculnya reformasi peradaban yang membebaskan manusia kepada cahaya keagungan Islam :

1.Tatanan spiritual, yaitu tatanan yang mengatur hubungan vertikal hamba dan sang pencipta Allah SWT atau hablum minallah yang bersumber dari tauhid. Masyarakat Madani mendorong manusia untuk menjadikan Allah SWT sebagai landasan motivasi dan tujuan dari seluruh aktifitas kehidupan.

2.Tatanan moral, yaitu tatanan yang mengatur batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan yang bersumber dari nilai-nilai taqwa. Masyarakat Madani mendorong manusia untuk menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar untuk mengendalikan masyarakat agar tidak terjerumus pada kemaksiatan dan kesia-siaan.

3.Tatanan sosial, yaitu tatanan yang mengatur hubungan dengan sesama manusia atau hablum minannas yang bersumber dari nilai ukhuwah. Masyarakat Madani mendorong manusia untuk selalu menjaga silaturahim atau hubungan baik dengan sesama manusia.

4.Tatanan ekonomi, yaitu tatanan yang mengatur kehidupan ekonomi yang bertumpu pada nilai-nilai keadilan, masyarakat Madani mendorong manusia untuk mengembangkan potensi ekonomi ummat yang didasari kejujuran dan kepercayaan.

5.Tatanan politik pemerintah, yaitu tatanan yang mengatur politik dan pemerintahan yang bersumber dari nilai musyawarah. Masyarakat Madani mendorong partispasi setiap warga untuk menjaga kehidupan masyarakat.

Kelima pondasi Masyarakat Madani tersebut merupakan satu kesatuan yang harus dilaksanakan secara terpadu dan tidak boleh dipisahkan. Kehancuran peradaban terjadi ketika tanpa sadar masyarakat mengadopsi paham liberalisme yakni paham yang memisahkan tatanan spiritual dan moral di satu pihak dari sistem sosial , tatanan ekonomi, dan sistem politik pemerintahan.

Kredo Balikpapan Kota BERIMAN ( Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman ) seyogianya tidak dimaknai sebatas akronim Bersih, Indah, Aman, dan Nyaman yang berdimensi fisik semata, tetapi perlu pula dimaknai dengan pengertian beriman yang hakiki yang berdimensi moralitas dan spritualitas.

Pemaknaan Kota BERIMAN sebagai Madinatul Iman adalah pengayaan dan penyempurnaan tata nilai bersih, indah, aman, dan nyaman dengan sentuhan rohaniah. Dengan demikian maka kebersihan sekaligus bermakna kesucian, kejujuran dan kebenaran yang menjadi sikap dasar warga kota. Keindahan juga bermakna harmoni, kebersamaan dan tolong menolong yang tercermin dalam perilaku dan kebiasaan. Keamanan bermakna persaudaraan, toleransi dan tenggang rasa sesama warga yang bersfat lintas agama, suku, dan bahasa. Kenyamanan sekaligus bermakna kenikmatan ibadah dan kekhusukan doa memohon kebaikan, keberkahan, dan ampun kepada Allah SWT.

Visi & Misi Kota Balikpapan

Visi

Terwujudnya Balikpapan sebagai kota perdagangan, jasa, dan pariwisata dalam nuansa Kota Beriman.

Misi

1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat lahir dan batin.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang berprestasi, inovasi, dan mandiri.

3. Menyediakan berbagai kemudahan pelayanan yang berwawasan lingkungan.

4. Menggelorakan semangat Balikpapan : Kubangun, Kujaga, dan Kubela.

Program Pokok Tahunan

1. Tahun 2003 : Ketertiban, kebersihan, dan lingkungan hidup.

2. Tahun 2004 : Ketertiban, kebersihan, lingkungan hidup, hemat air, dan sukses Pemilu.

3. Tahun 2005 : Ketertiban, kebersihan, lingkungan hidup, hemat air, dan hidup sehat.

4. Tahun 2006: Ketertiban, kebersihan, lingkungan hidup, hemat air, hidup sehat, dan sukses Pilkada 2006.

Visi & Misi Walikota Balikpapan ( Periode 2006 - 2011 )

Visi

Menata kembali dan membangun Balikpapan melalui Good Governance dan masyarakat Madani.

Masyarakat Madani

Tatanan masyarakat majemuk yang hidup rukun dan harmonis, berperadaban modern, maju, dan sejahtera, serta memiliki moralitas dan spritualitas tinggi berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing.

Mis 1 : Pengentasan Kemiskinan

Menekan jumlah penduduk miskin dan penduduk rentan agar tidak menjadi miskin, melalui :

. Optimalisasi sistem KTP miskin.

2. Optimalisasi program penanggulangan kemiskinan ( pelayanan kesehatan dan pendidikan ).

3. Pemberian keterampilan dasar.

4. Penyediaan modal kerja.

5. Dukungan khusus untuk sektor nelayan, peternakan, pertanian berteknologi, jasa informasi, dan pengusaha skala kecil dan mikro.

Misi 2 : Peningkatan SDM

Sasarannya adalah mengupayakan agar warga Balikpapan mampu menjadi tuan di rumah sendiri, melalui pelayanan pendidikan dasar dan pelayanan kesehatan dasar secara gratis untuk mempersiapkan SDM yang unggul dalam bidang IPTEK, punya jiwa entrepreneur serta memiliki keimanan, ketaqwaan, serta budi pekerti yang tinggi, dengan program strategis :

1. Alokasi 20 % sektor pendidikan dalam APBD.

2. Asuransi kesehatan warga kota.

3. Optimalisasi fungsi rumah ibadah sebagai sarana pembelajaran umat.

4. Perpustakaan kota.

5. Pembangunan Islamic Center.

Misi 3 : Infrastruktur dan Investasi

Membangun sarana dan prasarana kota dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, dengan fokus :

1. Penyediaan air bersih dan daya listrik yang mencukupi.

2. Rehabilitasi dan pembangunan jalan dan jembatan.

3. Perbaikan transportasi kota.

4. Kepastian hukum dan penyederhanaan perijinan.

5. Perbaikan iklim usaha / investasi.

6. Pengembangan UMKM dan koperasi melalui klinik bisnis, ukm centra.

7. Menyelesaikan pembangunan KIK Somber.

8. Pembangunan KIK.

9. Pembukaan pusat pertumbuhan baru dan penyediaan ruang yang memadai.

Misi 4 : Pariwisata dan Lingkungan Hidup

Memelihara kelestarian lingkungan hidup dan suasana kota yang sejuk dan asri, melalui :

1. Melanjutkan pelestarian hutan lindung ( Sungai Wain dan DAS Manggar ), hutan kota, Teluk Balikpapan, dan kawasan konservasi.

2. Melanjutkan kawasan wisata pendidikan lingkungan hidup, Kebun Raya Balikpapan.

3. Pengetatan ijin bangunan dan AMDAL sesuai tata ruang.

4. Pengelolaan kebersihan kota yang lebih professional.

5. Mengembangkan kebersihan kota yang lebih profesioanl.

6. Mengembangkan wisata bahari dan lingkungan, wisata belanja.

Misi 5 : Pemberantasan Korupsi

Melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, kolusi, dan nepotisme dengan pengawasan ketat dan terbuka, melalui :

1. Transparansi dan akuntabilitas.

2. Penegakan hokum.

3. Penghargaan bagi aparat yang berprestasi.

4. Penggunaan tender elektronik.

5. Pos pengaduan KKN.

6. Penguatan SDM aparatur pemerintah.

Misi 6 : Kesejahteraan Keluarga

Membina keluarga sakinah dan meningkatkan kesejahteraan keluarga sebagai sendi utama kota, melalui :

1. Meningkatkan peran publik perempuan dan kesetaraan gender.

2. Menekan angka kekerasan dalan rumah tangga.

3. Mencegah pornografi, pornoaksi, dan trafficking.

4. Melindungi keluarga dari bahaya minuman keras, perjudian, narkoba, HIV / AIDS.

Sambutan Walikota Balikpapan

Gerak roda pembangunan dari minggu ke bulan, bulan ke tahun, dan tidak terasa dalam kurun waktu lima tahun telah berlalu. Kota Balikpapan yang dikenal sebagai pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur juga tidak terlepas dari berbagai kemajuan yang telah dicapai, namun tidak berarti bahwa Kota Balikpapan telah sempurna.

Lima tahun ke depan menjadi tantangan tersendiri dari pemimpin kota. Banyak kekurangan yang masih terjadi. Berbagai persoalan kekinian yang memerlukan sentuhan bersama oleh pemerintah kota, swasta, dan masyarakat, seperti masalah kelistrikan, air bersih, lingkungan hidup, infrastruktur kota, dan masalah-masalah sosial lainnya.

Sekuat apapun pemimpin di Kota Balikpapan ini tak akan mampu melaksanakan amanah yang mulia itu tanpa dukungan dan peran serta secara aktif dari seluruh lapisan warga kota. Oleh sebab itu momentum mengawali tugas mulia ini lima tahun ke depan, mengharapkan partisapasi aktif, saran, dan doa, sehingga Balikpapan yang memiliki visi sebagai kota perdagangan, industri, jasa, dan pariwisata dalam nuansa BERIMAN secara bertahap dapat dicapai.

Insya Allah.

Balikpapan, Kubangun, Kujaga, Kubela.

Balikpapan, 29 Mei 2006

Walikota Balikpapan,


H. Imdaad Hamid, S.E.